Terimkasih telah mengunjungi halaman ENVERITA.COM, kami sangat menghargai waktu anda dan berharap anda menemukan apa yang anda cari. Jangan ragu untuk menghubungi kami jika ada pertanyaan atau kebutuhan lebih lanjut.
Kita seringkali terpukau oleh kisah orang-orang yang sukses membangun kekayaan mereka dari nol. Miliarder muda, investor cerdas, atau pengusaha yang naik daun—mereka tampak seperti contoh nyata bahwa siapa pun bisa jadi kaya kalau mau bekerja keras dan mengambil risiko.
Tapi ada satu hal yang jarang dibicarakan: bagaimana caranya tetap kaya?
Dalam Bab 5 buku The Psychology of Money karya Morgan Housel, topik ini dibahas dengan sangat menarik. Judulnya sederhana tapi dalam maknanya: Getting Wealthy vs. Staying Wealthy. Di sinilah Housel mengajak kita untuk menyadari bahwa menjadi kaya dan tetap kaya adalah dua permainan yang sangat berbeda, bahkan terkadang bertolak belakang secara strategi.
Menjadi Kaya Butuh Keberanian
Menurut Housel, untuk menjadi kaya, seseorang biasanya perlu kombinasi antara keberanian, kerja keras, pengambilan risiko, dan tentu saja, sedikit keberuntungan. Orang-orang yang menantang arus, membangun usaha dari nol, atau berani berinvestasi saat orang lain takut—mereka inilah yang punya peluang besar untuk menciptakan kekayaan.
Tapi di sisi lain, strategi ini tidak bisa dipakai selamanya. Setelah seseorang memiliki kekayaan, pendekatan yang terlalu agresif justru bisa meruntuhkan apa yang telah dibangun.
Tetap Kaya Butuh Bertahan
Saat uang sudah dimiliki, Housel menyarankan kita mengubah pola pikir: dari mengejar pertumbuhan cepat, menjadi menjaga kestabilan. Ia menyebutnya sebagai “survival mindset”—pola pikir bertahan hidup.
Orang yang ingin tetap kaya harus bisa berkata “tidak” pada peluang yang terlihat menggoda tapi berisiko tinggi. Mereka belajar untuk lebih sabar, lebih konservatif, dan tidak mudah terpancing hype pasar. Prinsip dasarnya bukan “bagaimana caranya untung besar,” tapi “bagaimana caranya supaya tidak bangkrut.”
Risiko Terbesar Sering Datang dari Diri Sendiri
Satu hal penting yang ditekankan Housel adalah: ketidakpastian adalah bagian dari hidup. Inflasi, krisis global, resesi, atau perubahan teknologi—semuanya bisa datang tanpa diduga. Orang yang mampu bertahan adalah mereka yang mengakui bahwa mereka tidak bisa mengendalikan segalanya.
Maka dari itu, punya cadangan darurat, portofolio investasi yang terdiversifikasi, dan kebiasaan hidup yang tidak boros jadi hal penting. Kekayaan jangka panjang bukan soal cerdik membaca tren, tapi soal disiplin menghadapi realita.
Rendah Hati Adalah Kunci
Salah satu jebakan paling umum bagi orang yang sudah sukses secara finansial adalah rasa terlalu percaya diri. Housel memberi peringatan tegas: merasa terlalu pintar bisa jadi awal dari kehancuran. Banyak orang kaya yang kehilangan segalanya karena menganggap mereka kebal dari kesalahan.
Sebaliknya, orang yang berhasil mempertahankan kekayaan biasanya memiliki kerendahan hati. Mereka tahu bahwa dunia berubah, bahwa tidak ada strategi investasi yang selalu benar, dan bahwa belajar dari kesalahan adalah bagian penting dari bertahan.
Resiliensi Lebih Penting dari Kepintaran
Di akhir bab ini, Housel menyimpulkan bahwa kemampuan untuk bertahan dalam kondisi sulit lebih penting daripada strategi rumit. Orang yang benar-benar kaya adalah mereka yang tidak panik saat pasar turun, tidak terpancing tren sesaat, dan tetap fokus pada tujuan jangka panjang.
Resiliensi, atau ketangguhan mental dan emosional, adalah kualitas yang sangat mahal—dan sering kali lebih penting daripada IQ finansial.
Kesimpulan: Mainkan Permainan Jangka Panjang
Apa pelajaran yang bisa kita ambil?
-
Menjadi kaya adalah perjalanan yang membutuhkan semangat dan keberanian.
-
Tapi untuk tetap kaya, kita harus belajar bersabar, berhati-hati, dan merendahkan ego.
-
Keputusan keuangan terbaik bukan selalu yang paling cerdas di atas kertas, tapi yang bisa bertahan dalam badai.
Seperti yang dikatakan Morgan Housel, kekayaan sejati bukan hanya tentang menambah angka di rekening, tapi menjaga agar angka itu tidak hilang saat dunia berubah.
Kalau kamu sedang membangun kekayaan, bagus. Tapi jangan lupa membangun pondasi untuk mempertahankannya. Karena pada akhirnya, permainan finansial bukan tentang menang sesekali—melainkan tentang tidak kalah terlalu cepat.
Jika kamu suka dengan pembahasan seperti ini, nantikan pembahasan bab-bab lain dari The Psychology of Money. Buku ini bukan cuma bicara soal uang, tapi juga soal cara berpikir yang bisa mengubah hidupmu.