Terimkasih telah mengunjungi halaman ENVERITA.COM, kami sangat menghargai waktu anda dan berharap anda menemukan apa yang anda cari. Jangan ragu untuk menghubungi kami jika ada pertanyaan atau kebutuhan lebih lanjut.
Investasi saham kini menjadi salah satu pilihan favorit masyarakat Indonesia dalam mengembangkan kekayaan jangka panjang. Di era digital ini, investasi saham makin mudah dilakukan melalui aplikasi smartphone. Tapi sebelum kamu ikut-ikutan beli saham, penting untuk tahu dulu apa itu saham dan bagaimana cara kerjanya.
Apa Itu Saham?
Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Ketika kamu membeli saham, kamu secara tidak langsung menjadi “pemilik” perusahaan tersebut, meskipun hanya dalam porsi kecil. Misalnya, jika kamu membeli saham PT XYZ, artinya kamu memiliki sebagian dari perusahaan itu.
Keuntungan dari saham bisa datang dari dua hal utama:
-
Capital Gain: Keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual.
-
Dividen: Pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan kepada para pemegang saham.
Namun, investasi saham bukan tanpa risiko. Sama seperti bisnis, nilai saham bisa naik dan turun tergantung kondisi pasar, kinerja perusahaan, bahkan isu global.
Kenapa Investasi Saham Menarik?
Berikut beberapa alasan mengapa saham banyak diminati sebagai instrumen investasi:
✅ Potensi Keuntungan Tinggi
Beberapa saham bisa naik nilainya hingga ratusan persen dalam beberapa tahun. Saham-saham seperti BBCA, UNVR, atau TLKM telah menunjukkan pertumbuhan stabil selama bertahun-tahun.
✅ Bisa Dimulai dengan Modal Terjangkau
Sekarang, kamu bisa mulai investasi saham hanya dengan modal mulai dari Rp100.000, tergantung harga saham per lot (100 lembar saham).
✅ Likuid dan Transparan
Pasar saham di Indonesia diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga relatif aman dan transparan.
Tapi, Jangan Abaikan Risikonya
Setiap investasi pasti ada risiko, begitu juga saham. Ini beberapa risiko yang perlu kamu pahami:
-
Capital Loss: Kerugian dari penurunan harga saham.
-
Risiko Likuiditas: Tidak semua saham mudah dijual kembali.
-
Risiko Perusahaan Bangkrut: Kalau perusahaan bangkrut, saham bisa jadi tidak bernilai.
Langkah-Langkah Memulai Investasi Saham
Berikut panduan step-by-step untuk kamu yang ingin memulai investasi saham dari nol:
1. Pelajari Dasar-Dasar Pasar Saham
Pahami dulu dua jenis analisis penting:
-
Analisis Fundamental: Fokus pada laporan keuangan, manajemen, prospek bisnis.
-
Analisis Teknikal: Menggunakan grafik harga dan volume untuk melihat tren.
Ada banyak sumber belajar gratis di YouTube, buku, atau platform edukasi seperti Stockbit, RTI, dan Sekolah Pasar Modal dari BEI.
2. Buka Rekening Efek
Kamu butuh akun di perusahaan sekuritas (broker) untuk mulai transaksi saham. Beberapa sekuritas populer di Indonesia:
-
Ajaib
-
Bibit (untuk reksadana, bukan saham langsung)
-
BNI Sekuritas
-
Mandiri Sekuritas
-
IndoPremier
Pastikan sekuritas tersebut terdaftar dan diawasi OJK.
3. Pilih Strategi Investasi
-
Buy and Hold: Cocok untuk jangka panjang.
-
Trading Harian: Perlu pemahaman teknikal dan kondisi pasar.
-
Dollar Cost Averaging (DCA): Beli rutin setiap bulan tanpa memperhatikan harga pasar, cocok untuk pemula.
4. Mulai Investasi
Mulailah dengan saham bluechip atau LQ45 yang cenderung lebih stabil. Jangan buru-buru beli saham gorengan yang harganya cepat naik tapi juga cepat jatuh.
Pahami Biaya & Pajak
-
Biaya Transaksi: Biasanya 0.15%–0.25% untuk beli, dan 0.25%–0.35% untuk jual.
-
Pajak Dividen: 10% dari dividen yang diterima, dipotong langsung (PPh Final).
-
Pajak Capital Gain: Belum dikenakan secara langsung untuk transaksi saham di BEI saat ini, kecuali untuk badan usaha.
Tips Penting agar Tidak Salah Langkah
-
Kenali Profil Risiko: Apakah kamu tipe konservatif, moderat, atau agresif?
-
Jangan Ikut-Ikutan Tren: Banyak investor pemula rugi karena FOMO (Fear of Missing Out).
-
Selalu Lakukan Riset: Jangan beli hanya karena “katanya bagus”. Lihat datanya.
-
Diversifikasi: Jangan taruh semua uang di satu saham.
-
Pantau Perkembangan: Ikuti berita ekonomi, rilis kinerja emiten, dan perkembangan global.
Fakta Tambahan: Siapa yang Cocok Investasi Saham?
Saham cocok untuk kamu yang:
-
Ingin membangun kekayaan jangka panjang
-
Tidak takut fluktuasi nilai dalam jangka pendek
-
Siap belajar dan terus mengikuti perkembangan
Tapi, kalau kamu masih khawatir, bisa mulai dari reksa dana saham terlebih dulu sebagai langkah awal.
Penutup
Investasi saham bukan sekadar ikut tren, tapi keputusan finansial yang perlu dipikirkan matang. Dengan pemahaman yang tepat dan strategi yang sesuai, kamu bisa menjadikan saham sebagai alat membangun masa depan finansial yang lebih baik.
Di artikel selanjutnya, kita akan bahas perbedaan antara saham dan reksadana, agar kamu bisa memilih instrumen yang paling cocok. Ikuti terus blog kami di Enverita untuk konten finansial lainnya yang santai, jelas, dan bebas ribet!