
Terimkasih telah mengunjungi halaman ENVERITA.COM, kami sangat menghargai waktu anda dan berharap anda menemukan apa yang anda cari. Jangan ragu untuk menghubungi kami jika ada pertanyaan atau kebutuhan lebih lanjut.
Hukum tidak melulu soal kriminal, persidangan, atau hukuman penjara. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sebenarnya sering berurusan dengan hukum tanpa disadari—terutama hukum perdata. Mulai dari pernikahan, jual beli rumah, bikin perjanjian kerja sama, hingga pembagian warisan—semuanya diatur dalam hukum perdata.
Apa Itu Hukum Perdata?
Hukum Perdata, atau disebut juga hukum privat, adalah kumpulan aturan yang mengatur hubungan hukum antar-individu dalam masyarakat. Fokus utama dari hukum ini adalah melindungi hak dan kewajiban pribadi agar tercipta keteraturan dan keadilan dalam interaksi sosial.
Berbeda dengan hukum pidana yang melibatkan negara sebagai pihak penuntut, dalam hukum perdata biasanya konflik terjadi antar-pribadi, dan penyelesaiannya pun bisa melalui pengadilan atau jalur damai.
Ruang Lingkup Hukum Perdata
Untuk memahami hukum perdata lebih mudah, yuk kita lihat beberapa bagian penting dari hukum ini:
1. Hukum Keluarga
Mengatur berbagai hal seputar:
-
Pernikahan dan syarat sahnya
-
Perceraian dan pembagiannya
-
Hak asuh anak
-
Pembagian harta bersama
-
Kewarisan dalam lingkup keluarga
Contoh sederhana: ketika terjadi perceraian, hukum perdata menentukan bagaimana hak asuh anak dan pembagian harta akan dilakukan secara adil.
2. Hukum Perjanjian atau Kontrak
Setiap kali kamu membuat kesepakatan tertulis, seperti beli rumah, sewa ruko, atau utang-piutang, kamu sedang masuk ke ranah hukum kontrak.
Hukum ini mengatur:
-
Syarat sah suatu perjanjian
-
Hak dan kewajiban para pihak
-
Konsekuensi jika salah satu pihak tidak menepati janji
3. Hukum Kepemilikan (Harta Benda)
Aturan ini menjelaskan siapa yang sah memiliki suatu benda dan bagaimana benda itu bisa dialihkan ke orang lain, baik lewat jual beli, hibah, atau warisan. Termasuk juga hak atas tanah, rumah, kendaraan, atau barang pribadi lainnya.
4. Hukum Warisan
Saat seseorang meninggal dunia, harta peninggalannya akan dibagi kepada ahli waris sesuai aturan. Di sinilah hukum warisan berlaku.
Terdapat dua jenis warisan:
-
Berdasarkan wasiat, jika orang tersebut sempat membuat surat wasiat.
-
Berdasarkan ketentuan hukum, jika tidak ada wasiat, maka pembagian mengikuti aturan yang berlaku, seperti yang tertulis di KUH Perdata atau hukum adat.
5. Tanggung Jawab atas Perbuatan Melawan Hukum
Kalau ada orang yang merugikan kamu—baik secara sengaja atau lalai—kamu bisa menuntut ganti rugi lewat hukum perdata.
Contohnya: jika ada tetangga menebang pohon dan menimpa mobil kamu, maka kamu bisa meminta ganti rugi atas kerugian yang ditimbulkan.
Dasar Hukum Perdata di Indonesia
Hukum Perdata di Indonesia merujuk pada:
-
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata), warisan dari masa kolonial Belanda.
-
Hukum adat, yang tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan KUHPer atau undang-undang lainnya.
-
Yurisprudensi atau putusan pengadilan terdahulu yang bisa dijadikan acuan.
Referensi populer yang banyak digunakan mahasiswa hukum adalah buku karya Prof. Subekti atau R. Soeroso, yang membahas hukum perdata dengan bahasa sederhana.
Mengapa Hukum Perdata Penting untuk Dipahami?
Meskipun kamu bukan orang hukum, pemahaman dasar tentang hukum perdata bisa sangat berguna, karena:
-
Membantumu melindungi hak pribadi (misalnya dalam pembelian rumah atau perjanjian kerja).
-
Menjadi bekal saat menghadapi konflik hukum ringan dengan individu lain.
-
Mengetahui cara menyelesaikan sengketa tanpa emosi, tapi lewat jalur hukum.
Penutup
Hukum perdata adalah bagian penting dari kehidupan masyarakat modern. Tanpa adanya aturan ini, banyak hubungan antar-manusia yang bisa kacau, apalagi saat menyangkut harta atau perjanjian. Maka dari itu, mengenal dasar-dasarnya akan membuat kamu lebih siap dan bijak dalam mengambil keputusan.
Di artikel selanjutnya, kita akan bahas lebih dalam tentang cara membuat perjanjian yang sah secara hukum. Jangan lewatkan update-nya di Enverita