Terimakasih telah mengunjungi halaman ENVERITA.COM, kami sangat menghargai waktu anda dan berharap anda menemukan apa yang anda cari. Jangan ragu untuk menghubungi kami jika ada pertanyaan atau kebutuhan lebih lanjut.
Dalam hidup, kita sering membuat rencana seolah-olah diri kita di masa depan akan tetap sama seperti kita hari ini. Tapi kenyataannya, kita adalah makhluk yang terus berubah. Inilah inti pesan dari Bab 14 buku The Psychology of Money karya Morgan Housel yang berjudul “You’ll Change” atau “Anda Akan Berubah.”
Morgan Housel ingin kita sadar bahwa keputusan keuangan yang kita buat hari ini bisa jadi tidak lagi cocok dengan versi diri kita di masa depan. Ini bukan hal buruk—justru wajar, karena hidup berjalan dan pengalaman membentuk cara pandang kita.
Kita Berubah, Tapi Sering Lupa
Satu kesalahan umum dalam perencanaan hidup, terutama soal keuangan, adalah menganggap bahwa apa yang kita inginkan sekarang akan tetap sama selamanya.
Misalnya, saat berusia 20-an, mungkin kita tergila-gila ingin punya mobil sport atau travelling ke luar negeri demi konten Instagram. Tapi saat masuk usia 40-an, bisa jadi keinginan itu tergantikan oleh hal-hal yang lebih mendasar, seperti kenyamanan rumah, tabungan pendidikan anak, atau ketenangan hari tua.
Morgan menyebut fenomena ini sebagai ilusi permanensi diri—kita menyangka bahwa versi “saya hari ini” adalah versi final. Padahal, kita akan terus belajar, berkembang, dan bergeser prioritasnya.
Perubahan Bukan Kegagalan
Yang sering jadi masalah bukan perubahannya, tapi rasa malu atau takut terlihat berubah haluan. Banyak orang terjebak pada keputusan lama karena merasa akan dicap tidak konsisten atau gagal.
Contohnya, seseorang yang dulu semangat investasi agresif, lalu beralih ke gaya konservatif saat punya anak. Apakah itu kegagalan? Tidak. Itu adalah bentuk adaptasi terhadap perubahan hidup dan tanggung jawab.
Housel menekankan bahwa berubah arah bukan berarti kita tidak punya prinsip. Justru itu tanda bahwa kita cukup bijak untuk menyesuaikan diri dengan realitas dan kebutuhan yang berkembang.
Rencana Keuangan yang Kaku Bisa Jadi Masalah
Salah satu bahaya dari tidak mengantisipasi perubahan adalah membuat rencana keuangan yang terlalu kaku. Banyak orang menyusun target keuangan dengan sangat rinci dan disiplin, tapi tidak memberikan ruang untuk perubahan kondisi hidup.
Misalnya:
-
Target menabung Rp100 juta dalam 3 tahun, tanpa memperhitungkan potensi kehilangan pekerjaan.
-
Menyusun anggaran bulanan tanpa fleksibilitas untuk biaya kesehatan atau kebutuhan mendadak keluarga.
Rencana yang terlalu kaku bisa membuat kita stres saat hidup tidak berjalan sesuai rencana. Di sinilah pentingnya rencana keuangan yang fleksibel, yang bisa menyesuaikan seiring waktu dan situasi.
Waspadai Keinginan Jangka Pendek
Bab ini juga mengingatkan kita agar tidak terlalu terburu-buru memenuhi keinginan sesaat. Keinginan jangka pendek sering terasa sangat penting saat ini, padahal bisa jadi tidak relevan lagi di masa depan.
Contohnya:
-
Beli gadget terbaru karena sedang tren.
-
Berutang untuk liburan demi “healing.”
-
Membeli barang mahal demi pengakuan sosial.
Semua itu mungkin terasa memuaskan sekarang, tapi apakah masih terasa penting lima atau sepuluh tahun ke depan? Bisa jadi tidak. Dan yang lebih buruk, keputusan itu bisa menghambat kita untuk memenuhi kebutuhan yang lebih penting di masa depan.
Anda Tidak Harus Tahu Segalanya Hari Ini
Pesan penting dari bab ini adalah: tidak apa-apa kalau Anda belum tahu pasti arah hidup Anda. Tidak perlu memaksakan rencana yang “sempurna” atau keputusan yang mutlak sekarang.
Justru, buatlah keputusan keuangan yang punya ruang untuk penyesuaian, karena kemungkinan besar Anda akan berubah:
-
Anda mungkin pindah pekerjaan.
-
Anda bisa berubah prioritas dari karier ke keluarga.
-
Anda bisa bergeser dari ingin hidup mewah ke hidup sederhana tapi damai.
Yang penting, kita tidak mengunci diri pada keputusan lama hanya karena ingin terlihat konsisten.
Berubah Itu Tanda Bertumbuh
Bab ini mengingatkan kita bahwa perubahan adalah bagian dari hidup, bukan kelemahan. Menyadari bahwa Anda akan berubah membantu Anda:
-
Lebih bijak dalam membuat keputusan hari ini.
-
Tidak terlalu keras pada diri sendiri jika harus mengubah rencana.
-
Lebih siap menghadapi masa depan dengan fleksibilitas dan penerimaan.
Dan ingat, berubah bukan berarti salah. Berubah berarti tumbuh.